Sekda; Masyarakat Ketapang Harus Kompak

teks foto
TUTUP PGD X : Sekda Ketapang, Alexander Wilyo, menyerahkan piagam kepada DAD Kecamatan pada malam penutupan PGD X Ketapang di Sungai Laur, Sabtu (10/8) malam.

KETAPANG, MENITNEWS.id – Pekan Gawai Dayak (PGD) X Kabupaten Ketapang, sukses digelar. Acara yang dipusatkan di Rumah Adat Lawang Sembilan Kecamatan Sungai Laur, secara resmi ditutup oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo, Sabtu (10/8) malam.

Penutupan PGD X Ketapang ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan Wakil Ketua DAD Ketapang, Laurensius Sikat Gudag.

PGD X Ketapang yang berlangsung pada 3-10 Agustus, menggelar berbagai perlombaan. Di antaranya pop singer, tari Dayak kreasi, peragaan busana Dayak, musik Sapek, menyumpit, pangkak gasing, Tengkuyung Berambih, rotan segulung, menumbuk padi, dan lomba memasak tradisional Dayak.

Alex yang juga Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik, yang bergelar adat Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut menyukseskan kegiatan tersebut.

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Ketapang, saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi pelaksanaan PDG X Kabupaten Ketapang di Kecamatan Sungai Laur, yang telah berjalan dengan sukses dan sangat meriah,” ungkap Alex.

“Hal ini tentu saja membawa dampak positif terhadap nama baik Kecamatan Sungai Laur. Ini adalah bukti bahwa Sungai Laur kompak. Karena seluruh Kades, seluruh unsur masyarakat, seperti pengusaha, seluruh tokoh masyarakat juga terlibat dalam seluruh rangkaian kegiatan PGD X di Kecamatan Sungai Laur ini,” lanjutnya.

Dia menjelaskan, dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat, berarti PGD X adalah gawai milik semua pihak, tidak hanya milik etnis Dayak saja. “Semoga seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang semakin kompak, semakin solid, semakin bersatu untuk melestarikan, untuk menjaga dan untuk menegakkan adat dan tradisi leluhur kita,” harapnya.

Dia pun mengingatkan bagaimana supaya masyarakat Kabupaten Ketapang, khususnya masyarakat adat Dayak agar bisa berdaulat. “Hari ini kita bisa buktikan bahwa masyarakat adat Dayak di Kabupaten Ketapang ini masih berdaulat, dan tetap berdaulat secara budaya,” ungkapnya.

Alex berpesan, jangan sampai masyarakat adat Dayak meninggalkan adat, budaya dan tradisi. “Walaupun sekarang di zaman modern, namun ciri khas kita, identitas kita dan jati diri kita jangan kita hilangkan. Jangan kita lupakan. Jangan kita tinggalkan. Jadi kita harus berdaulat secara budaya,” tegasnya.

Dia juga berharap agar kedepan seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang, khususnya masyarakat adat Dayak harus berdaulat secara ekonomi. Karena, Kabupaten Ketapang ini sangat kaya raya dengan sumber daya alamnya. Oleh karena itu, masyarakat Kabupaten Ketapang hendaknya tidak hanya menjadi penonton, tetapi harus bisa menjadi tuan di tanah sendiri.

“Jangan sampai ada masyarakat Ketapang yang mati karena kelaparan. Tidak boleh ada yang jatuh miskin di tanah sendiri. Tetapi harus sejajar dengan orang lain, yang sudah lebih dulu maju,” pesannya.

Selain itu, lanjutnya, masyarakat Ketapang, khususnya masyarakat adat Dayak harus berdaulat secara politik. Karana seluruh warga negara ini punya hak yang sama dalam hal politik, termasuk menjadi pemimpin di tanah sendiri. “Terakhir, saya berpesan agar masyarakat Kabupaten Ketapang tetap menjaga kekeluargaan, kekompakan, kebersamaan dan persatuan,” pungkasnya.

Penutupan PGD X Kabupaten Ketapang dihadiri sejumlah pihak. Di antaranya anggota DPRD Ketapang, Staf Ahli Bupati Bidang Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Kepala Badan Litbang, Kepala Badan Kesbangpol, Kasat Pol PP, Ketua Darma Wanita Ketapang, Sekretaris Bappeda, para Kepala Bagian dan Kepala Bidang di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ketapang.

Hadir juga Ketua DAD Kabupaten Ketapang, Ketua DAD Kecamatan se-Ketapang, Camat, Kapolsek Sungai Laur, Danramil Sungai Laur, kepala desa, ketua paguyuban etnis di Kecamatan Sungai Laur, tokoh adat, tokoh agama, Ormas Dayak dan sanggar yang ada di Kabupaten Ketapang. (*)

Berita Terkait